dayak khas indramayu




Bbukan barang baru memang. Tapi sekali lagi, itulah varian baru khas Indramayu.Sebuah kelompok yang memvisualisasikan diri mereka sebagai "neo primitive". Dayak Indramayu sepertinya sebuah langkah mundur yang mencoba tampil beda ditengah hiruk pikuk twitter dan facebook. Masyarakat Indramayu mengenal mereka sebagai suku dayak Indramayu. Mereka khas,dengan konsep "ndayak", mereka tidak mengenakan pakaian layaknya kita. Mereka hanya memakai celana, yang menurutku mestinya juga jangan dipakai.Biar lebih terasa total dalam penghayatan. Dayak Indramayu tampil mengenakan atribut gelang dan kalung yang sangat ornamental.Walaupun sebagian gelang tersebut dibeli dipasar peradaban. Aku belum mengetahui dari mana asal-usul Dayak Indramayu ini. Karena berdasarkan literatur sejarah, tidak ditemukan artifak apapun yang menandakan eksistensi suku dayak ditanah jawa ini. Suku dayak hanya diketahui hidup di Kalimantan.Tapi berdasarkan pengamatan sekilas,dan dibandingkan dengan suku dayak Kalimantan.Aku menyimpulkan bahwa Dayak ala wong dermayu ini lebih merupakan sebuah aliran keyakinan daripada cara untuk mengeksperesikan diri. Karena dayak adalah suku terisolasi yang ingin membuka diri dan ingin maju. Berbeda dengan dayak wong dermayu yang malah menolak peradaban. Sekilas, malah Konda seperti sebuah cara hidup yang mem-purbakan diri.

Kabarnya mereka juga memiliki keyakinan sendiri. Dan dari situlah titik sentralnya.Tumbuh dari keyakinan dan pedoman "teranyar" berupa kitab suci karangan sendiri yang dibuat oleh sang 'penemu' keyakinan yang mereka anut, yaitu Takmatdiningrat.Nama yang sekilas terdengar sedikit kejawen.Mereka memiliki sebuah bentuk ibadah yang unik. Semacam ritual tapa ( mereka menyebutnya kungkung ) dengan cara berendam semalam suntuk dalam acara 'renungan suci',yaitu sebuah ritual perenungan terhadap kebesaran Sang Pencipta yang entah siapa namanya.Ritual kungkung biasanya dilakukan sebulan penuh. Bagi yang lulus dalam acara kungkung akan dianggap 'naik pangkat' dan memiliki strata sosial yang lebih tinggi.

MUI pernah menolak kehadiran mereka.Namun sayangnya mereka telah lebih dulu menolak MUI, dan bahkan dayak jawa ini menolak semuanya, kecuali satu : kepurbaan. Aku menulis ini tidak untuk merendahkan mereka. Karena cara mereka merendahkan dirinya sudah lebih dari cukup buatku. Apakah kemudian Dayak indramayu ini termasuk kelompok yang tersesat atau tidak, silahkan renungkan sendiri.....