mengapa pria senang melihat dada wanita?



Tanpa sadar,tubuh punya kehendaknya sendiri tanpa 'sepengontrolan' fikiran kita.Dan itulah yang disebut naluri. Lapar dan haus adalah contoh sederhana dari 'instinct matter' ini. Tapi sebelum menjawab pertanyaan pada judul posting ini, IB mencoba menggambarkan sedikit paparan yang cukup relevan. Begono ceritanya : jauh sebelum manusia diciptakan, Tuhan sudah membangun alam semesta selama jutaan tahun sebelumnya. Dilengkapi dengan segala isinya guna kebutuhan manusia, padahal saat itu manusia sama sekali belum diciptakan.Karena maha pengasihnya Tuhan, bahkan sebelum lahirpun rezeki kita sudah dipersiapkan.Lalu terciptalah manusia. Dan Tuhan pun tahu, seorang bayi tidak bisa langsung makan duren atau mangga. Maka sebelum bayi dilahirkan, Tuhan titipkan sari makanan berupa susu lewat payudara ibunya.Sekali lagi, bahkan sebelum lahirpun Tuhan sudah memikirkan kesejahteraan kita. Manusia tidak akan kelaparan di bumi ini.Terus pertanyaan singkatnya, mengapa masih begitu banyak yang mencari nafkah dengan cara yang tidak halal? Banyak sekali alasan dipaparkan, seperti kurangnya lapangan kerja, minimnya tingkat pendidikan dan kondisi ekonomi-politik yang tidak kondusif. Kembali ke paparan cerita diatas, apakah Tuhan tidak pernah mengantisipasi alasan manusia ini, sehingga Tuhan 'kecolongan' dan terjadilah degradasi dimana-mana? 
Tentu tidak, Ini murni kebodohan manusia yang cenderung 'malas' dan selalu berputus asa. Apa kita tidak melihat, bahkan seekor ulat diatas batupun bisa bertahan hidup. Itulah kekuatan naluri. Karena memang rezeki ada dimana-mana. Ok IB tidak akan mendalami pertanyaan itu dulu, karena ianya tidak akan menjawab pertanyaan sesuai judul posting ini. Kembali pada : mengapa pria senang melihat dada wanita, ini adalah sebuah bentuk kerinduan naluriah manusia pada 'fasilitas' yang telah berjasa membesarkan mereka. Ada kerinduan yang tak terkontrol (buat sesaat) menyusupi fikiran manusia, yang kemudian berkembang menjadi 'kelaparan' naluriah. Untungnya Tuhan meletakkan akal dalam batok kepala kita. Dari sana kita sedikit lebih baik dari seekor ulat tadi. Kita mampu melakukan 'manipulasi' terhadap naluri kita. Dan manifest itu dituangkan dalam etika dan hukum.
Kesimpulannya : kesenangan pria melihat dada wanita adalah kerinduan dan kelaparan naluriah yang terus berkelana dalam nyali kita. Positifnya bahwa kelaparan itulah yang bisa membuat ras manusia tetap survive, tapi hukum dan etika membuatnya tetap seimbang. Negatifnya? sangat tergantung kepada siapa pemilik dada itu. Wanita terpecah dalam dua golongan dalam hal ini, siapa saja mereka? silahklan renungkan sendiri....