puisi khalil gibran yang tidak akan aku teladani


Pernah membaca kumpulan puisi Khalil Gibran? Dia adalah seorang filsuf dan pelukis kristiani asal yordania.Sang Nabi ( the prophet ) adalah salah satu karyanya yang sangat terkenal.Dan salah satu puisinya yang menarik perhatianku adalah "tentang putera-puteri" yang dituliskannya dalam kumpulan puisi sang nabi yang bernama al-musthafa. Mungkin kalian sudah pernah membacanya, dan mungkin saja kalianpun salah satu pengagum khalil gibran. Berikut aku petik kembali puisinya :

puteramu bukanlah puteramu,
puteramu adalah putera puteri kehidupan,
yang mendambakan hidupnya sendiri.
Mereka datang melalui kamu
namun bukanlah darimu
Mereka sungguh bukanlah milikmu
tapi mereka adalah milik mereka sendiri
Patut kau berikan kasih sayangmu
tapi jangan berikan bentuk fikiranmu
Karena mereka dibekali dengan bentuk
fikirannya sendiri
Patut kau bangun rumah bagi raganya
tapi tidak untuk jiwanya
Lantaran jiwa mereka berada dimasa depan
yang tidak akan dapat kau gapai
sekalipun lewat mimpi
Patut kau ikuti jejak mereka
tapi janganlah mengharap mereka
mengikuti jejakmu
karena hidup tidaklah surut kebelakang
tidak pula tertambat di masa lalu
engkau adalah busur 
dari anak panah kehidupan
dan mereka...
melesat ke masa depan

Bagiku, puisi ini ada benarnya, tapi juga ada salahnya. Puisi ini indah untuk difahami, tapi tidak menarik untuk diikuti.Kenapa? karena aku seorang muslim...anak adalah amanah Tuhan yang harus kita pelihara. Khalil Gibran tidak memiliki landasan agama yang jelas. Dia menganggap manusia tidak saling terkait dan tidak saling bertanggung jawab.Puisi ini hanya berlaku buat mereka yang atheis. Entah kalian setuju atau tidak, aku tidak peduli.Karena aku menulis ini bukan untuk menyenangkan orang lain.Tapi untuk mengungkapkan apa yang benar menurut yang diajarkan oleh agamaku. Aku harus memastikan anakku menjadi apa yang islam ajarkan, bukan membiarkan mereka liar bagaikan anak panah yang melesat ke tujuan yang mereka sendiri tidak tahu.